Selasa

Kajian Kecanduan Internet

Tanpa terasa anda telah belasan jam melakukan surfing internet. Bahkan ada kebiasaan lainnya mampu bermain game online hingga puluhan jam. Seperti apakah sebenanrya kecanduan internet itu? apa efek dari kecanduan internet?.

           Berikut penjelasannya ahli dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di rumah sakit anak-anak Hannover dan dokter kepala bagian psikiatri, psikosomatis dan psikoterapi di rumah sakit Rhein-Jura kepada Deutsche Welle,Germany's international broadcaster.

"Penderitanya menunjukkan gejala yang sama seperti pecandu minuman keras atau narkoba", kata Dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di rumah sakit anak-anak Hannover, Michael Bender.

Dalam hal ini mereka sudah menjadi ketagihan, hingga mereka merasa hidup mereka tidak akan bergairah jika tanpa internet. Mereka juga cenderung memutuskan kontak dengan keluarga dan teman-teman di dunia nyata.

Lalu seperti apakah hari-hari para pecandu internet?. Jalur kehidupan siang dan malam mereka telah menjadi terbalik. Pikiran pertama ketika bangun tidur adalah cepat hidupkan komputer dan langsung online.

"Banyak yang menyadari, mereka mengabaikan aktifitas sosial dan kegiatan waktu luangnya. Tapi tidak mampu keluar dari jeratan dunia virtual. Mereka tidak bisa lagi mengendalikan konsumsinya akan internet", kata Bender.

Sebetulnya aktivitas tinggi penggunaan internet, tidak berarti otomatis penggunanya dianggap kecanduan. Begitu penjelasan Christoph Möller, dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di rumah sakit anak-anak Hannover.
"Yang kritis adalah, jika orang itu menderita atau memicu kerugian, jika ia tidak lagi pergi ke sekolah dan mengabaikan kontak sosial", paparnya.
Saat ini dunia kedokteran belum menganggap kecanduan internet merupakan jenis penyakit yang berdiri sendiri. Melainkan merupakan bagian dari psikologi dan psikiatri. "Kami merupakan pionir di bidang ini", kata Möller.

Pada 2008 lalu telah dibuka bagian rawat jalan kecanduan games pertama di seluruh Jerman di rumah sakit untuk kedokteran psikomatis di Universitas Mainz. Saat ini instalasi serupa juga sudah dibuka di berbagai kota di Jerman.
Para pasien dalam terapi itu harus belajar lagi dari awal, bagaimana bergaul secara sehat dan logis dengan medium internet. Selain itu, pasien juga harus kembali secara sadar menjaga kesehatan tubuhnya serta mencari hobby baru.

Lewat praktek selama masa terapi, sejumlah pasien secara perlahan dapat kemballi berintegrasi ke dunia kerja. Akan tetapi, para pasien sebetulnya bergerak dalam bidang perbatasan amat baur. “Sebab di abad ke 21, baik di bidang kerja maupun secara pribadi, orang tidak bisa lepas dari internet,” kata Bender. (Arne Lichtenberg/dw.de/mas)

0 komentar:

Posting Komentar

jangan segan berkomentar ya, beri saran dan jika ada link yang mati atau file tidak berkerja.
terima kasih.