Senin

Ini Caranya Memperlakukan Kekasih yang Temperamental



Pertengkaran adalah hal yang lumrah dalam sebuah hubungan. Justru dengan sedikit pertengkaran, hubungan akan menjadi lebih baik dan saling mengerti satu sama lain.


Namun lain halnya jika kedua belah pihak tidak bisa mengatur konflik tersebut. Bagaimana jadinya jika pasangan Anda adalah orang yang sangat temperamental? Bagaimana cara menghadapinya? Jika Anda berurusan dengan pacar dengan emosi meledak-ledak, dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menanganinya karena jika tidak, tentu saja akan berdampak buruk bagi hubungan Anda. Berikut adalah tips yang dikutip dari Boldsky untuk mengatasi pacar yang temperamental.


1. Diskusi
Jika pacar Anda dapat diajak berdiskusi, cobalah untuk duduk bersama dan berikan penjelasan kepadanya. Diskusikan sesuatu yang dapat membuatnya sadar akan temperamennya yang mudah marah dan mintalah ia untuk lebih mengontrol dirinya. Jika ia tidak dapat diajak berdiskusi, cobalah untuk mengiriminya pesan pendek dan bicarakan masalahnya.


2. Klarifikasi
Dalam beberapa hal, seorang pria membutuhkan bukti untuk membuatnya sadar. Jika Anda tidak melakukan suatu kesalahan, Anda cukup mengklarifikasi. Tapi jika pasangan tidak cukup mempercayainya, tunjukanlah beberapa bukti. Idealnya, jika ia mempercayai Anda, kalimat Anda akan terasa cukup baginya. Tapi bagaimanapun juga, beberapa pria membutuhkan bukti.


3. Berikan Sedikit Waktu
Saat pasangan mulai marah dan meminta sedikit waktu, berikanlah. Biarkan ia menenangkan diri, dengan begitu ia akan berpikir bahwa Anda tidak akan mengganggunya. Lihat apa yang akan ia lakukan tanpa kehadiran Anda. Dengan memberinya waktu, berarti Anda juga memberinya kesempatan untuk introspeksi.

4. Coba Selamatkan Hubungan
Banyak pasangan yang mengakhiri hubungan mereka karena tidak kuat menghadapi pasangan yang temperamen. Jika kedua belah pihak sama-sama emosi, hubungan Anda dipastikan akan berakhir. Jika menginginkan hubungan tetap berjalan, Anda harus tetap tenang ketika pasangan mulai emosi. Tenangkan dia dengan menunjukan kasih sayang. Ingat, emosi hanya akan memperburuk keadaan. Ini adalah cara terbaik untuk mengatasi si temperamental.


5. Katakan Maaf
Jika Anda berbuat kesalahan, segeralah meminta maaf. Meminta maaf tidak akan menyakiti ego, tetapi justru akan meningkatkan rasa saling menghargai dalam suatu hubungan. Jangan gengsi untuk meminta maaf. Ceritakan apa yang terjadi saat keadaan sedang tenang.


6. Menerima Kebenaran
Kebenaran mungkin akan sulit diterima, tapi jika ingin menjaga hubungan Anda, ini adalah jalan terbaik untuk mengatasi si pemarah. Jika Anda berbohong, ia akan kehilangan kesabaran dan mencoba menyakiti Anda.
READ MORE - Ini Caranya Memperlakukan Kekasih yang Temperamental

Pentingnya Kedekatan Ayah dengan Anak Perempuannya



Tak hanya ibu, seorang ayah juga memiliki pengaruh tak kalah besar terhadap perkembangan anak, terutama putrinya. Ayah berperan penting dalam membentuk cara berpikir anak perempuannya terhadap lingkungan, teman maupun kaum pria yang kemudian hari bisa diterapkannya saat dewasa.

Michael Austin, seorang profesor filsafat seperti dilansir She Knows menegaskan bahwa perilaku ayah bisa dijadikan contoh bagi kehidupan anak perempuannya walaupun cara pandang mereka berbeda. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk lebih banyak melibatkan suami dalam pengasuhan anak. Apa saja yang bisa dilakukan seorang ayah dan seberapa penting pengaruhnya terhadap perkembangan putrinya?


1. Tahap Bayi Sampai Balita

Kebanyakan rutinitas merawat bayi seperti mengganti popok, mandi, menemani tidur, dan menenangkan tangisan dilakukan oleh ibu. Begitu pula saat sudah beranjak balita, ayah yang sibuk tidak punya banyak waktu untuk bermain dengan buah hatinya. Menurut Austin, sangatlah penting seorang ayah membantu merawat bayinya dan menghabiskan waktu untuk bermain dengan putrinya yang berusia balita.


2. Tahap Pra-Remaja Sampai Remaja
Pada masa pra-remaja kebanyakan anak perempuan menjadi moody dan tidak mau bercerita kepada orang tua terutama ayah. Untuk itu, ayah harus membangun kepercayaan putrinya agar mau bercerita dengannya dengan cara saling menghormati saat bercerita. Begitu pula saat beranjak remaja, ayah harus tetap menjaga kepercayaan putrinya dan membantu mencarikan solusi untuk masalah yang dihadapi putrinya.


3. Pengaruh Ayah Terhadap Harga Diri
Ayah memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan harga diri putrinya. Ayah yang mendidik putrinya dengan cara selalu menyemangatinya, peka terhadap perasaannya, mau mendengarkan ceritanya, dan ikut terlibat dalam hobinya akan membentuk kepercayaan diri sang buah hati.


4. Pengaruh Ayah Terhadap Hubungan Asmara
Gadis yang memiliki sudut pandang positif tentang ayahnya kebanyakan ingin mencari pria yang seperti ayahnya untuk dijadikan teman hidup. Untuk itu, sangat penting bagi seorang ayah untuk menyayangi putrinya dan menghormati ibunya agar buah hati merasa bahwa sang ayah menghormati wanita dan kelak mencari pria yang menghormati dirinya.
READ MORE - Pentingnya Kedekatan Ayah dengan Anak Perempuannya

Sepiring nasi



Pada malam itu, Anna bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Anna segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai nasi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan sepiring nasi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Anna berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata: "Nona, apakah engkau ingin memesan sepiring nasi?" "Ya, tetapi, aku tidak membawa uang" jawab Anna dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silakan duduk, aku akan memasakkan nasi untukmu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan sepiring nasi. Anna segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
"Ada apa nona?" tanya si pemilik kedai.
"Tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Anna sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun
memberi aku sepiring nasi ! Tetapi... ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi. Kau, seorang yang baru
kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Anna, menarik nafas panjang lalu berkata: "Nona, mengapa kau berpikir seperti
itu? Renungkanlah hal ini,aku hanya memberimu sepiring nasi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya."

Anna terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk sepiring nasi dari orang yang baru
kukenal, aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Anna segera menghabiskan nasinya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia
memikirkan kata-kata yg harus diucapkan kepada ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Anna, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Anna, kau sudah pulang. Cepat
masuklah, Ibu telah menyiapkan makan malam. Makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan akan dingin jika kau tidak
memakannya sekarang"

Pada saat itu Ana tidak dapat menahantangisnya. Ia pun menangis dipelukan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang
diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

READ MORE - Sepiring nasi

Sabtu

Semangkuk Bakso


Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.


"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"



Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.



Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.


"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.

"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.

"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak."

Putri pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang.

"Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."

"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho."

Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

"Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."

"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.

=====================================
Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.


Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya..
READ MORE - Semangkuk Bakso