Untuk mengenang jasa mantan Walikota Jambi periode 1993 – 1998, Drs. H. Muhammad Sabki, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengabadikan namanya sebagai nama hutan kota, pada Rabu, 9 Juni 2010. Kini hutan kota telah berubah nama menjadi Taman Hutan Kota Muhammad Sabki. Keberadaan hutan kota pertama kalinya di Kota Jambi adalah prakarsa dari Almarhum M Sabki saat masih menjabat sebagai Walikota Jambi.
Pada masa M Sabki luas hutan kota hanya 10 hektar, namun berdasarkan SK Walikota No. 607 tahun 1995 saat masa Walikota Arifin Manap, terjadi perluasan lahan pada tahun 2003 menjadi 11 hektar. Penetapan nama hutan kota menjadi “Taman Hutan Kota Muhammad Sabki” ditetapkan melalui Peraturan Daerah No. 7 tahun 2009.
Acara peresmian hutan kota Muhammad Sabki ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Walikota Jambi dr. HR. Bambang Priyanto sebagai simbol telah resminya dibuka Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Jambi. Dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan oleh Walikota Jambi kepada Drs D.Muhammad Sabki (Alm) sebagai bentuk penghargaan atas pemrakarsa pembangunan hutan kota dan diberikan langsung kepada Ibu Hj. Rosna Sabki berupa plakat taman hutan kota.
Kerusakan lingkungan telah terjadi secara global, perkembangan dan pertumbuhan perkotaan disertai dengan alih fungsi lahan berjalan demikian pesatnya, sebagai salah satu dampaknya adalah terjadinya perubahan iklim yang disebabkan adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca terutama Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O) diatmosfer bumi, suhu diperkotaan semakin meningkat, sehingga keberadaan hutan kota semakin diperlukan.
Hutan kota semakin diperlukan karena fungsinya antara lain memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika; meresapkan air; menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota; dan mendukung pelestarian keaneka-ragaman hayati di Indonesia.
Pemerintah Kota Jambi melalui Kantor Kehutanan telah mengembangkan hutan kota seluas 11 hektar yang berada di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru, menjadi hutan kota yang multifungsi, dikelola secara profesional agar disamping tetap memenuhi tujuan dan fungsi utamanya, hutan kota dapat menjadi sumber PAD baru bagi Kota Jambi.
|
pendopo |
Hutan kota sebagai salah satu tujuan wisata alam di Kota Jambi telah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana antara lain : camping ground, jalan setapak, danau buatan, pendopo, shelter/saung santai, sarana mainan anak-anak dan lain sebagainya.
Rencana Tata Ruang
Hutan kota dirancang dengan konsep tata ruang yang indah, dibagi kedalam beberapa zona berdasarkan pemanfaatan :
Zona pemanfaatan rendah/inti; memanfaatan lokasi bagian timur laut yang kondisi topografinya berat dan alami. Zona inti dengan pemanfaatan utama untuk mengkon - servasi berbagai jenis tanaman hutan tropis, penelitian, pendidikan, wisata alam, dll. Terdapat jalan setapak kecil dan jembatan kayu yang melintasi lebah dengan berbagai tumbuhan dan pepohonan, sehingga terasa suasana di hutan alam.
Zona pemanfaatan sedang; memanfaatkan lokasi bagian barat laut, dengan berbagai koleksi tanaman yang sudah nampak alami (serasa di hutan alam), dengan pemanfaatan utama : wisata alam, penelitian dan pendidikan, tersedia pendopo untuk berbagai pertemuan pertemuan, camping ground yang tertata rapi disekeliling pendopo, shelter/saung santai, jalan setapak, dan kamar mandi/wc.
Zona pemanfaatan intensif; memanfaatkan lokasi bagian selatan (dekat areal parkir), dengan pemanfaatan utama yang bersifat rekreasional, dilengkapi dengan berbagai sarana rekreasi seperti : danau buatan, ruang terbuka hijau, camping ground, shelter/saung santai, mainan anak-anak, koleksi berbagai jenis tanaman dan lain sebagainya. Pada setiap zona pemanfaatan tersebut dibagi lagi ke dalam bagian-bagian pemanfaatan yaitu kelompok-kelompok tanaman sesuai dengan jenis dan kekerabatannya.
Keanekaragaman Flora
Semula hutan kota berupa kebun karet tua, kemudian secara bertahap dilakukan rehabilitasi dan penanaman berbagai jenis tanaman langka dan koleksi, sehingga pada saat ini (akhir tahun 2007) sudah terdapat ± 181 jenis tanaman dan akan terus dilakukan penambahan tanaman koleksi. Terdapat beberapa jenis pohon yang telah tumbuh secara alami, antara lain Gaharu, Sindur, Pinang Hutan, Durian Hutan dan lain sebagainya. Hutan kota telah memiliki koleksi jenis Meranti sebanyak11 species. Berbagai tanaman berkhasiat obat telah pula berhasil dikoleksi di hutan kota.
Keanekaragaman Fauna
Beberapa jenis satwa yang masih sering dijumpai di hutan kota adalah babi hutan, monyet (4 jenis), biawak, ular, tupai, dan berbagai jenis burung. Di embung hutan kota terdapat berbagai jenis ikan antara lain : Gurami, Patin, Nila, Gabus, Sepat, danLele. Beberapa jenis lebah masih terdapat di hutan kota. Kera yang ada di hutan kota akan dijinakkan pada tahun 2008, sehingga para pengunjung bisa bermain dan memberi makan secara langsung.
Sarana dan Prasarana
Hutan kota memiliki daya tarik yang khas, karena telah dilengkapi dengan : akses jalan masuk, areal parkir, musholla, kamar mandi/wc, rumah penjaga, ruang informasi, pintu gerbang, RTH embung, RTH pendopo, ruang terbuka serbaguna di areal parkir, danau buatan (embung) dengan berbagai jenis ikan, jaringan jalan setapak, pendopo, camping ground, tower air da n sumur, sumur resapan, shelter/saung santai, persemaian, dan koleksi berbagai jenis tanaman.
Pemanfaatan Hutan Kota
Hutan kota dapat dimanfaatkan untuk : wisata alam, olah raga; perkemahan; outbound; pendidikan, penelitian dan pengembangan; pelestarian plasma nutfah; pengawetan keaneka ragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; budidaya hasil hutan bukan kayu. Pendopo dapat dipergunakan untuk berbagai pertemuan, rapat-rapat, diskusi, dan lain sebagainya. Suasana nyaman dan sejuk sangat terasa di hutan kota ini, meskipun pada saat musim kemarau.
Bangunan pendopo di hutan kota dapat dimanfaatkan untuk keperluan : pertemuan, rapat atau acara tertentu. Ruang terbuka serbaguna di areal parkir hutan kota dapat dimanfaatkan untuk keperluan : pentas pertunjukan satwa; pameran; dan lain sebagainya.
Lokasi Hutan Kota
Lokasi hutan kota terletak di RT. 24 Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Jarak hutan kota dengan Pusat Pemerintahan Kota Jambi ± 4 km.
Untuk mengetahui posisi hutan kota dapat dilihat pada peta di bawah ini.
|
Lokasi Hutan Kota berdekatan dengan Perumahan Mutiara Hijau |