Minggu

Bagaimana Ciri-ciri Pernikahan Sehat?

        Siapapun pasti ingin merasakan hubungan pernikahan yang mulus juga sehat. Namun cukup sehatkah pernikahan yang akan atau kini Anda jalani?
Tak jarang Anda membandingkan kondisi pernikahan dengan pasangan lain. Perasaan iri sering kali melanda saat melihat pasangan yang bahagia layaknya pasangan baru. Padahal mungkin saja pernikahan yang Anda jalankan justru merupakan pernikahan yang sehat.
Ketimbang sibuk membandingkan diri dengan pasangan lain, yuk kita lihat ciri pernikahan sehat seperti yang dikutip dari Suite101.

1. Fondasi hubungan yang kuat
Yang diperlukan dalam sebuah hubungan pernikahan tak hanya perasaan cinta yang kuat, namun juga fondasi pertemanan yang kokoh. Dalam sebuah pernikahan, pasangan adalah rekan hidup yang sejajar. Yang akan menemani di saat susah dan senang. Anda juga perlu mencintai pasangan layaknya seorang sahabat, yang bersedia mendukung seluruh mimpinya, membantunya bangkit saat terjatuh, dan berjuang menggapai tujuan bersama.
2. Komunikasi
Ciri pernikahan yang sehat adalah memiliki komunikasi yang lancar antara suami-istri. Dalam sebuah hubungan, seringkali kedua-belah pihak tidak sepaham, namun dengan komunikasi yang baik, jalan tengah bisa ditemukan.
3. Senyum dan tawa
Senyuman dan gelak tawa juga merupakan ciri pernikahan yang sehat. Jika suami-istri selalu bisa berbagi rasa bahagia mereka, dan tertawa bersama, maka hubungan mereka dipastikan kuat. Sebaliknya, jika kedua pihak tak lagi bisa berbagi kebahagiaan bahkan lelucon bersama, maka dapat dipastikan pernikahan mereka tengah mengalami masalah.
4. Cara mengatasi masalah
Cara pasangan mengatasi masalah juga memperlihatkan kekuatan hubungan mereka. Jika suami-istri menyelesaikan masalah dengan cara berkompromi, mencari jalan tengah demi kepentingan bersama tanpa menyepelekan kepentingan pasangannya, maka dapat dipastikan pernikahan mereka masih sehat. Sebaliknya, saat suami-istri hanya memikirkan ego masing-masing dan mulai memaksakan kehendaknya, maka hubungan pernikahan mereka berada dalam masalah.
5. Beraktivitas bersama
Suami-istri tak selalu memiliki hobi dan kegemaran yang sama. Namun jika keduanya bisa saling mengerti, bahkan bersedia terlibat dengan aktivitas pasangannya, maka pernikahan mereka dipastikan sehat. Selain itu beraktivitas bersama dengan pasangan juga dapat membuat kedekatan semakin bertambah.

di kutip dari : jalanhidup.com
READ MORE - Bagaimana Ciri-ciri Pernikahan Sehat?

Sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta


Memberi tanpa kata-kata, Tanpa menepuk dada.”

Sabtu pagi. “Amru … dipanggil kepala sekolah!” lagi-lagi namaku dipanggil. Aku sudah tahu apa yang akan disampaikan Kepala Sekolah. Bulan lalu Bu Isti wali kelasku memanggil menyampaikan salam untuk orang tuaku untuk segera membayar biaya SPP-ku yang sudah nunggak hampir 6 bulan. Sebulan sebelumnya bahkan bagian Tata Usaha sudah berkali-kali memanggilku hingga semua teman-teman tahu setiap kali aku dipanggil pasti urusannya dengan soal bayaran sekolah. Sejak orangtuaku bercerai dan aku memutuskan untuk ikut ibu setahun yang lalu, kondisi ekonomi keluargaku memang semakin terdesak. Terlebih sejak ayah menyetop kiriman uang yang seharusnya menjadi kewajibannya 6 bulan lalu. Ibu yang hanya lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama) menggunakan kemampuannya mengetuk satu persatu pintu orang-orang berada dan menawarkan jasanya untuk mengajar ngaji anak-anak mereka. Akibat kebutuhan yang mendesak itulah, ibu selalu kehabisan uang untuk biaya sekolahku, juga adik-adikku.
Ada Wicaksono, kami memanggilnya Sony, di kelas ia selalu menjadi biang keributan, sering membuat onar dan tidak jarang berbuat usil terutama kepada perempuan. Hampir semua anak dikelas tak menyukainya, selain ia juga sombong. Ia sangat suka pamer jika mempunyai barang-barang bagus yang baru dibelikan orangtuanya, seperti sepatu dan tas. Dilihat dari merk-nya sih, jelas tidak murah, bagus pula modelnya. Aku tak pernah iri kepadanya, hanya saja yang membuat aku membencinya lebih karena ocehannya setiap petugas tata usaha memanggilku. “Pinter-pinter nunggak…” atau sindiran lainnya. Sore menjelang Ashar, dengan langkah gontai aku memasuki teras rumah. Kulihat ibu sedang menyapu lantai. Sejak dalam perjalanan pulang sudah kuputuskan untuk tidak menyampaikan surat panggilan kepala sekolah agar tidak menjadi beban pikiran Ibu. Lagi pula mulai besok sampai minggu depan sekolah libur.

Satu minggu sesudah jadwal masuk aku masih belum mau ke sekolah. Aku ‘membohongi’ ibu dengan mengatakan bahwa libur sekolah diperpanjang. Hingga akhirnya Fauzan, seorang temanku datang dan mengajakku ke sekolah. Ada yang lain di sekolah, petugas TU yang biasanya tak pernah senyum kepadaku, hari ini begitu ramah. Di kelas, tak ada yang berubah kecuali Sony, teman- teman bilang ia telah berubah setelah mengikuti pesantren kilat selama liburan yang lalu. Tak ada lagi kesombongan dan sifat usilnya.
Itu dua belas tahun yang lalu, saat aku masih duduk dibangku SMA kelas 2. Kini aku tak pernah bertemu lagi dengan mereka, orang-orang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Yang kutahu cuma satu, Fauzan, teman sekolahku dulu kini menjadi salah satu staf dalam perusahaan yang aku dipercaya menjadi General Managernya. Satu bulan lalu saat acara syukuran dikantor atas dipercayanya aku menjadi GM, Fauzan membisikkan sesuatu yang membuatku menitikkan airmata. “Masih ingat Sony? Dia menjual tas dan sepatu barunya untuk melunasi tunggakan biaya sekolah kamu dulu”
Sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta, ia mempunyai mata pandang yang mampu menembus relung kebisuan sahabatnya. Ia memberi tanpa kata-kata, tanpa menepuk dada.
Saudaraku, mungkin sepanjang perjalanan hidup kita pernah ada orang- orang yang menjadikan dirinya batu pijakan sehingga kita bisa melangkah maju dan lebih jauh. Meski cuma batu kecil, namun keberadaannya mungkin telah menyelamatkan kita dari jurang kejatuhan yang melumpuhkan. Sayangnya, seringkali kita tak pernah menengok batu-batu pijakan itu dan melupakannya.

di kutip dari : jalanhidup.com

READ MORE - Sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta

Bunga Terakhir.(bagian 1)


Kala senja semakin berlalu,malam pun segera menggantinya. nyayian suara jangkrik serta alunan katak berirama menambah dinginnya suasana malam ini membuat Dani semakin terlarut dalam lamunannya.
          “Andai saja dulu aku tak menyakiti hatinya, mungkin sekarang aku tak akan begini..”, tapi penyesalan memang selalu hadir belakangan. Dani masih bisa mengingat seorang gadis sahabatnya . Dani selalu merasa gembira seakan tak ada beban dalam fikirannya, yang ada hanya dia,dia dan dia…..hingga pada suatu hari….
          “Hallo dan, nanti kita bisa ketemuan ga’?..” kata Mirna
          “Eh..Gimana ya aku lagi sibuk nih kapan-kapan aja ya,sekrang gue lagi di cafe tempat biasa ad a temen dari luar negeri datang  indonesia…..”. Dani menghindar.
          “Ya udah kalo kamu memang sibuk banget,..”
          “Makasih ya kamu bisa ngertiin aku. met malem”. Dani sambil menutup telepon.
          Tapi Dani tak menyangka kalau dia ternyata menyusul.
          “Mirna, kenapa lo kesini…?”
          “Dan,lo..tega banget ama gue, kenapa sih lo ga pernah mau jujur sama gue kalo lo udah punya cewe lo tau  ga gue udah berharap banyak dari lo,tapi…tapi lo…akhhh..”Mirna menangis sambil memukul-mukul dada Dani.
          “Mirna dengerin gue dulu,gue tuh Cuma….”
          “Apa lo Cuma mau ngomong kalo lo sama dia Cuma temenan gitu, lo tega  gue gak nyangka Dan,…hu..hu…hu….”.
          “Mirna..,mirna tenang, ok gue jelasin tapi lo tenang dulu.” kata Dani mencoba menenangkan Mirna.
          “Gak ada yang perlu dijelasin, gue udah terlanjur kecewa ama lo mulai sekarang….mulai sekarang persahabatan kita putus sampe disini….”
          “Mirna……!!!!.” Dani berteriak memanggil Mirna yang berlari meninggalkan Dani. Dani terdiam menatap Mirna yang terus berlari  tiba-tiba.. ”Ckiiiit…Bruak”. mobil pick-up merah menabrak Mirna, membuat tubuh mungil itu tergeletak tak berdaya darah segar mengalir dikeningnya,disaat kritisnya Mirna mengatakan sesuatu
          “Dani, se…sebenarnya,,uhuk..sebenarnya gue cinta ama lo”. Kata Mirna dengan terbata dan mengucur darah dari mulutnya. hal itu membuat Dani menitikkan air matanya.
          “Mirna, gue juga cinta ama lo,tapi lo jangan mati…gue nggak mau kehilangan lo”.
Mirna tak menjawab
          “Mirna….bangun mirna…….” desah Dani dengan mendekap tubuh Mirna yang tak bernyawa.
          “Aku memang bodoh mengapa selama ini aku tak berterus terang padanya jika selama ini aku tak ada perasaan padanya, tapi mungkin dia sudah berharap banyak dari aku. ya tuhan mengapa kau menghukumku sedemikan rupa. dia terus membayangi hidupku dan membuat aku tersiksa.” sesal Dani.
          Malam semakin larut dan membuat Dani terlelap dari mimpinya……
          Setelah kejadian itu semakin membuat Dani sadar bahwa kenangan lalu biarlah berlalu,kini Dani berfikir bagaimana masa depannya nanti.
          Mentari telah terbangun dari pembaringanya pagi telah menyonsong,setelah sholat subuh dan merapikan kamar tidur Dani bersiap untuk memulai hari-harinya menuntut ilmu sebagai seorang pelajar itu memang kewajibannya.
          Teng……….!, bel sekolah telah berbunyi semua murid memasuki kelas masing - masing,begitu juga Dani menuju kelas XII IPA, adalah hal yang membanggakan apa lagi Dani Wijaya bersekolah di sekolah yang terkenal  “SMA Tunas Bangsa”  adalah sekolah paling populer dan sekolah paling berkualitas.
          Meski kelas unggulan tetapi sikap anak –anak tak ubahnya seperti berandalan, suasana kelas ramai sekali, ada yang saling melempar kertas, lalu ada siswa banci yang bergaulnya sama siswa cewek. tapi Dani hanya duduk dibangkunya sambil membaca buku pelajaran, tapi kadang ada anak yang menjahilinya.
          “Hallo cowo, .gue kangen ma you” kata Beni si bencong sambil mencolek pipinya
          “Udah deh dari pada lo gangguin gue,enakan lo main kuda-kudaan ma Toni”. bentak Dani sambil menunjuk anak yang duduk dipojok, dia nggak kalah aneh tampangnya culun pakai kacamata bulat tebal.
          Gelak tawa pun tak terelakkan membuat suasana kelas menjadi gaduh meski hari itu masih pagi. dan kelas baru bisa tenang ketika Pak Tora masuk kekelas.
          “Selamat Pagi anak-anak.” . sapa Pak Tora dengan Gaya garangnya yang khas memasuki kelas kami.
          “Selamat pagi pak…...”. jawab murid-murid kompak.
          “Anak-anak hari ini ada murid baru dikelas kita, coba nak perkenalkan namamu..”. kata Pak Tora mempersilahkan anak itu.
          “Ya pak...Nama saya Ranti, Ranti Sartika Dewi, saya pindahan dari jawa tengah.”.katanya dengan logat jawa yang kental.
          “Enten opo kowe rene..” kata salah seorang teman kami dengan bahasa jawanya.  suasana kelas menjadi ramai kembali karena kelucuanya semua tertawa.
          “Sudah..sudah Pak Tora menenangkan.”. kelas menjadi tenang kembali.
          “Ya sudah ,Ranti kamu duduk di samping anak itu, Dani sekarang kamu duduk sama Ranti ya..”
          “Ya Pak”. jawab Dani.dan Ranti duduk disamping Dani, dan mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.
          “Hai, namamu Dani ya, aku Ranti, Ranti Sartika Dewi salam kenal”. kata Ranti sambil tersenyum.
          “Dani, DaniWijaya, salam kenal juga..” Dani menjawab sambil membalas senyuman.
nampak lesung pipit yang menghiasi pipi Ranti yang berkulit ayu itu,ia tampak cantik sekali, Dani sampai terpesona. tapi Dani kembali teringat masa lalunya..
          Bel istirahat berbunyi nyaring murid-murid berhamburan keluar kelas, ada yang menuju kantin perpustakaan. tapi Dani tidak, sebagai penanggung jawab kelas dan anggota pengurus OSIS Dani berkewajiban membimbing siswa baru. Dani dan Ranti berkeliling sekolah,banyak juga yang ditanyakan anak itu sampai membuat Dani sendiri bingung. yah tapi baguslah sekolah memang butuh orang yang aktif seperti dia” guman dani di dalam hati. Bel sekolah berbunyi kembali murid masuk kelas.sekarang jam pelajaran matematika di bimbing oleh pak Hartono,kepalanya botak hingga murid memberinya julukan Pak botak dari goa hantu,nggak sopan.
bersambung..
READ MORE - Bunga Terakhir.(bagian 1)

Selasa

Laptop/Komputer Blue Screen

hmm, buat sebagian orang yang sering berhadapan langsung dengan komputer atau laptop. pasti kenal dengan yang namanya blue screen. misalnya lagi main game, tiba tiba muncul bluescreen disusul laptop restart, lagi enak enak browsing tiba tiba muncul bluescreen. jelas hal ini berbahaya bagi kesehatan laptop atau komputer kita (gak cuma manusia aja yang harus dijaga kesehatan nya, laptop atau komputer juga perlu, hohoho). penyebab blue screen bermacam macam. kali ini saya ingin berbagi pengalaman sedikit tentang bluescreen dan penanganan nya.
bluescreen yang kadar nya masih ringan, kadang bisa terselesaikan dengan merestart laptop atau komputer kita. bluescreen yang ringan biasanya hanya muncul sekali saja, lalu tidak muncul lagi di kemudian hari.
bluescreen juga bisa disebabkan karena laptop atau komputer menjalankan program yang rusak, program yang dijalankan tidak kompatibel dengan OS, kehilangan salah satu atau beberapa komponen penjalan program (bisa diakibatkan virus atau keteledoran pengguna nya sendiri, haha). pencegahan nya yaitu memperhatikan kapan blue screen itu muncul, jika bluescreen muncul saat atau sesaat setelah menjalankan program tertentu, maka hal pertama yang dapat anda lakukan adalah reinstall atau repair program tersebut. jika hal itu sudah dilakukan tapi bluescreen masih juga muncul, saya sarankan anda periksa spesifikasi dari program tersebut, apakah program tersebut sudah kompatibel dan stabil dengan OS (operating system) yang anda pakai ? jika tidak, anda lebih baik melakukan upgrade program tersebut dengan versi yang lebih baru  atau yang sudah kompatibel dan stabil dengan OS yang anda pakai. trus kalo masih juga ? (wah bandel blue screen nya) saya sarankan anda ganti program tersebut dengan yang lain tapi masih memiliki fungsi yang sama untuk aktivitas anda, atau mengganti OS anda dengan OS yang benar benar cocok dengan program tersebut.
bluescreen terkadang disebabkan karena kesalahan registry, atau registry error. lakukan pengecekan dan pembersihan registry dengan atau tanpa program tune-up PC di laptop/komputer anda. program pengecekan dan pembersihan registry banyak tersedia secara gratis yang bisa anda download langsung. bersihkan registry anda secara berkala untuk menjaga performa laptop/komputer agar tetap optimal.
periksa kepingan RAM laptop atau komputer anda, karena bluescreen bisa juga disebabkan karena posisi RAM kurang pas atau longgar. jika anda ragu untuk melakukan hal ini, anda bisa minta tolong teman anda yang mengerti tentang bagian dalam komputer atau teknisi di tempat service komputer.
sampai sini dulu saran dan pengalaman saya tentang bluescreen. mudah mudah an dapat berguna untuk teman teman yang lain. mungkin jika saya dapat pengalaman baru lagi, insya Allah saya akan bagi lewat blog ini.

tips dari saya,
jangan malas untuk me recovery data anda,akan lebih baik jika anda mamiliki hardisk khusus untuk menyimpan data yang anda sayangi dan sering - seringlah kunjungi customer service dimana anda membeli komputer/laptop untuk konsultasi..

READ MORE - Laptop/Komputer Blue Screen

Minggu

Tips Merawat Laptop atau Notebook

Seiring dengan semakin populernya laptop dibanding PC maka tips-tips agar laptop atau notebook semakin tahan lama menjadi sangat diperlukan. Sebagian orang bahkan sudah melupakan PC saat ini, walaupun dirumah ada PC tetap saja laptop yang digunakan untuk bekerja.
Walau bagaimanapun untuk ukuran spesifikasi yang sama jelas PC lebih tangguh daripada laptop, jadi Anda harus merawat laptop atau notebook Anda dengan baik. Kali ini Warung Bebas akan menyajikan beberapa tips sederhana dalam merawat dan menghindarkan laptop dari kerusakan dini. Ini akan berguna dalam menambah umur laptop Anda.
1. Hati-hati mendownload software gratis dari internet
Terlebih jika software yang seolah-olah suatu antivirus. Gunakan software-software yang telah Anda dapatkan dari paket laptop yang Anda beli. Risiko virus bisa merusak ke dalam laptop Anda jika Anda sembarangan menggunakan software dari internet. Jika Anda tetap ingin menggunakan software hasil download, maka pastikan sudah Anda scan software tersebut dengan antivirus yang Anda miliki dan Anda percaya.

2. Jangan letakkan laptop di lantai
Risiko laptop terinjak kaki orang, mungkin anak Anda, atau binatang peliharaan akan sangat besar. Anak kecil akan mengira laptop Anda mainan dan binatang peliharaan Anda bisa saja merusak bagian-bagian tertentu dari laptop. Selain itu laptop yang diletakkan di lantai akan cepat kotor oleh debu, apalagi jika lantainya jarang disapu.
3. Tancapkan ke stabilizer listrik laptop Anda
Jika Anda sedang bekerja di laptop dengan menggunakan listrik dan melepas tanpa baterai (biasanya untuk menjaga baterai tidak cepat aus), maka sebaiknya gunakan stabilizer yang bisa mencegah terjadinya tegangan listrik yang tidak stabil ke laptop Anda.
4. Jangan letakkan benda apapun di antara keyboard dan layar laptop
Seringkali dijumpai seseorang yang menggunakan laptop, kemudian meletakkan kertas-kertas di atas keyboard laptop, kemudian menutup laptopnya. Hal ini sangat berbahaya, karena risiko layar tergores menjadi besar. Tentunya Anda tidak ingin mengganti layar laptop gara-gara tergores bukan?

5. Jangan letakkan laptop Anda pada permukaan yang terlalu empuk
Misalnya laptop Anda letakkan pada sofa yang sangat empuk, sehingga laptop menjadi terlihat agak tenggelam di dalam sofa. Ini adalah sangat berbahaya, karena dapat menghambat keluarnya panas dari dalam laptop. Sirkulasi udara akan sangat terganggu di ruang processor.
6. Berhati-hatilah ketika membawa laptop Anda di dalam tas
Jangan gunakan sembarang tas untuk membawa laptop Anda. Gunakan tas yang memang digunakan untuk laptop sehingga benda-benda lainnya tidak akan menggores bagian-bagian tertentu pada laptop. Hati-hati juga memilih tas laptop, kalau bisa jangan yang murahan.
7. Jangan makan minum dan meletakkan benda mengandung cairan di sekitar laptop
Ini sangatlah berbahaya, karena laptop sangat peka terhadap cairan yang mengenai laptop, misalnya saja cairan yang masuk ke dalam keyboard.
8. Jangan pernah berusaha untuk membongkar laptop Anda sendiri
Ini merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana kecuali Anda memang seorang teknisi laptop. Laptop bukanlah seperti radio atau tape recorder biasa. Banyak bagian-bagian yang sangat kecil yang dari pabriknya saja sudah dirakit dengan menggunakan presisi robot. Jika Anda ceroboh, maka laptop Anda bisa rusak parah. Bawalah selalu laptop yang rusak ke dealer atau service center dari laptop Anda.

9. Bersihkan laptop secara berkala

Jangan malas, karena jika laptop terlalu kotor, maka akan menghambat ventilasi udara, sudah minim ruang didalam laptop jangan diperparah dengan sumbatan debu. Selain itu jika terlalu kotor biasanya mengakibatkan layar LCD tergores saat dibersihkan, karena gumpalan debu yang terlindas kain lap.
From : kaskus,
READ MORE - Tips Merawat Laptop atau Notebook

Tips merawat motor matic

Merawat Motor Matic = Merawat Cewek

Pasti mendengar judulnya pada ketawa nih. Eiitss tapi memamng bener kok.. coba kita simak ulasan dari saya ini. Motor matic merupakan motor yang paling sering dan senang untuk dirawat dan diperhatiin.. Nah sama kan sama cewek yang maunya diperhatiin.

Lalu Bagaimana cara ngasih perhatiannya.?

begini caranya :
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan didalam mearawat motor matic:

1.Ganti oli mesin setiap 2000 Km

2.Ganti oli transmisi setiap 7500 Km

3.Disarankan untuk mengganti Vent Belt setiap 20.000 Km

4.Pada km 20.000 Selain meganti vent beltnya disarankan juga untuk melakukan

pembersihan diruang transmisi tersebut.

5.Selalu menggunakan busi original disaat meganti busi yang sudah lama.

6.Terakhir selalu chek kondisi aki, karena kebanyakan motor matic meruapakan motor full DC yang dimana peran aki sangat berpengaruh dimotor matic.secara untuk tenaga dan kenyamanan dalam berkendaraa

7.ganti Oli shocbeker setiap 10.000 Km

sekian sob....


READ MORE - Tips merawat motor matic

Penderita Autis, Pendidikan serta Penanganan

Penderita autis memiliki beberapa karakteristik seperti kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penderita autis tidak tahubagaimana mengekspresikan kesenangan atau kesedihannya. Mereka juga tidak tahu caranya berkomunikasi.
“Seorang anak penderita autis tidak tahu bagaimana cara memanggil ibunya, mereka akan menyakiti diri sendiri, memukul dirinya hingga ibunya datang, begitulah salah satu cara mereka memanggil ibunya,” ujar Roselyn.
Menurut Roselyn, penderita autis seringkali berbicara dengan nada yang monoton dan tanpa ekspresi. Terkadang mereka mengulang-ulang perkataan orang lain yang mereka dengar, atau biasa disebut echolalia.

Selain lemah berkomunikasi, penderita autis seringkali bertingkah aneh seperti selalu mengulangi kegiatan yang sama setiap harinya. “Misalnya mereka memakai seragam sekolah. Pertama pakai baju, kedua pakai celana, ketiga pakai sepatu, selalu teratur karena mereka sulit meng-organize,” ujar Roselyn.
Roselyn juga mencontohkan, seorang muridnya yang menderita autis tidak memiliki ketakutan akan bahaya. “Seorang murid saya yang berusia dua tahun suka naik ke lantai empat, mencondongkan tubuhnya ke bawah, hanya untuk mendapatkan sensasi ngeri, dia tidak tahu itu bahaya,” ujarnya.
Selain itu, anak penderita autis juga memiliki obsesi berlebih terhadap sesuatu. Misalnya mereka terobsesi terhadap angka, maka mereka akan terus memperhatikan angka-angka, atau terobsesi terhadap tali, mereka akan memaimkan tali terus menerus. “Penderita autisjuga peka terhadap sentuhan. Mereka bisa tersakiti hanya karena sentuhan kecil,” katanya.
Meskipun demikian, ada kelebihan unik yang dimiliki anak penderita autis. Mereka dapat mengingat informasi secara detil dan akurat. Ingatan visual mereka juga sangat baik dan mampu berkonsentrasi terhadap subyek atau pekerjaan tertentu dalam periode yang lama.
Anak penderita autis membutuhkan perlakuan khusus dan penanganan sejak dini. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan seperti memberikan pendidikan khusus, occupational therapy seperti terapi untuk penderita stroke, terapi bicara dan terapi bahasa, terapi fisik dengan melatih
otot-otot mereka, applied behavioral analysis
 untuk membantu mengenal perilaku mana yang positif atau negatif, picture exchange communication system, yang merupakan metode belajar melalui gambar, mengekspresikan kata melalui gambar yang mudah ditangkap penderita autis.
TAK hanya anak normal yang berhak mendapat pendidikan, anak penyandang autis pun memiliki hak yang sama. Pemerintah malah mengimbau kepada para penyandang autis harus mendapatkan perhatian khusus.
Undang-undang mengatakan bahwa semua warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang sama. UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 mengamanatkan pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi semua masyarakat. Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Departemen Pendidikan Eko Djatmiko Sukarso mengatakan, ”Pemerintah mengakui dan melaksanakan pendidikan khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus (PLK) bagi penyandang autis,”sebutnya.
Menurut dia, semua hal yang terkait dengan pembelajaran untuk anak-anak autis berpedoman kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Namun begitu, Eko menyebutkan, Diknas memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menentukan kurikulum bagi penyandang Autis.Alasannya, karena setiap sekolah memiliki kebutuhanyang berbeda dalam mendidik penyandang autis.
Untuk memastikan penyandang autis mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang baik, Diknas telah mengisyaratkan kepada semua sekolah autis di Indonesia agar tidak mempekerjakan guru yang tidak memiliki sertifikat yang terkait dengan penyandang autis. Penyandang autis harus mendapatkan perhatian yang khusus. Data yang dimiliki Departemen Nasional menyebutkan, jumlah penyandang autis yang mengikuti pendidikan layanan khusus ternyata masuk lima besar masyarakat.
Di Indonesia, sekolah yang khusus menangani autis hingga kini berjumlah 1.752 sekolah. Jakarta sendiri memiliki 111 sekolah untuk para penyandang autis. Sudah barang tentu kurikulum dan pendekatanyang diberikan sekolah berkebutuhan khusus ini pun berbeda dari sekolah pada umumnya. Psikolog dari sekolah khusus autis Mandiga Dyah Puspita mengatakan, kurikulum untuk autis, bahkan dibuat berbeda untuk tiap individu.
Mengingat masing-masing individu memiliki kendala dan kebutuhan tersendiri. Misalnya ada anak yang butuh diajarkan komunikasi dengan intensif,ada yang perlu belajar bagaimana mengurus dirinya sendiri. Sementara ada pula yang perlu hanya fokus pada masalah akademis. Untuk itu,beragam terapi yang berbeda pun diberikan kepada anak-anak penderita autis.Kepala Sekolah AGCA Centre Bekasi Ira Christiana mengatakan, sekolahnya memiliki berbagai macam bentuk terapi bagi penyandang autis.
Di antaranya, terapi terpadu, wicara, integritas,dan fisioterapi.”Terapi apa yang diberikan tergantung dari kondisi anaknya,”katanya. Perlakuan terhadap penyandang autis di atas umur lima tahun, berbeda dengan penyandang autis di bawah umur lima tahun.Terapi penyandang autis di atas umur lima tahun lebih kepada pengembangan bina diri agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. ”Ini wajib hukumnya karena mereka sudah waktunya untuk sekolah,” ujar Ira.
Jika penyandang autis yang berumur di atas lima tahun belum bisa bersosialisasi sama sekali,maka akan diberikan pelatihan tambahan yang mengarah kepada peningkatan saraf motorik kasar dan halus. Sebaliknya, penyandang autis yang sudah bisa bersosialisasi, maka akan langsung ditempatkan di sekolah reguler. Dengan catatan, mereka harus tetap mengikuti pelajaran tambahan di sekolah khusus penyandang autis. Penyandang autis di bawah lima tahun diberikan terapi terpadu seperti terapi perilaku dan wicara.
Terapi perilaku bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan,meniru, dan okupasi.Terapi wicara dimulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana, seperti meniup lilin, tisu, maupun melafalkan huruf A dan melafalkan konsonan. Bagi pelaku pendidikan yang berkecimpung dalam dunia pengajaran untuk anak autis ini mengaku, mereka mendapatkan kebahagiaan tersendiri bila melihat siswa didiknya ditempatkan di sekolah reguler.”Itu berati kami berhasil mendidik mereka (siswa) sehingga mereka dapat bergaul dengan temanyang normal,”kata Ira.
Rasa senang tak pelak menghampiri Ira jika siswa didiknya mengalami kemajuan yang pesat. Seperti jika mereka mampu menyebut kata mama atau papa. Menurut Ira,kemajuan setiap anak berbeda, tergantung dari kemampuan mereka menerima rangsangan dari luar. Di tengah segala keterbatasanyang dimiliki, anak-anak berkebutuhan khusus pun memiliki bakat tersendiri. Di sinilah peran orang tua untuk melihat secara jeli bakatyang dimiliki anak.
Theresia Tristini menyadari bahwa putranya, Ryan, memiliki bakat melukis. Kendati penyandang autis,dengan lincah Ryan mengoleskan kuas di atas kanvas.”Lewat melukis,Ryan seakan mengomunikasikan pikirannya dan membuatnya menjadi ekspresif,”ujarnya. Menurut pelukis Aliantoyang kerap mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus, pada usia lima tahun mereka sudah dapat diarahkan untuk melukis.
Dan jika kemampuan itu terus diasah, dalam kurun waktu hampir empat tahun, para pelukis muda yang menyandang autis tersebut, telah dapat melukis dengan lebih baik. ”Tergantung dari si anak sendiri,” kata Alianto yang juga merupakan pemilikRumah Belajar ini. Alianto mengaku, untuk membimbing anak-anak berkebutuhan khusus ini tidaklah mudah.Karenanya, membutuhkan pendekatan tersendiri agar si anak mau melukis dan dapat bekerja dengan fokus.
”Awalnya saya menyuruh mereka menggambar sebuah objek. Lalu saya bilang, ‘kalau hanya satu gambarnya kurang bagus’.Mereka lalu menggambar objek lain untuk melengkapi lukisan,”ujar Alianto. Alianto menambahkan, sebenarnya setiap anakyang sedang melukis, sebaiknya didampingi orang tua.Terlebih lagi mereka yang berkebutuhan khusus tersebut. Sayangnya, masih banyak orang tua dari anak berkebutuhan khusus ini, yang tidak memperhatikan pentingnya ihwal pendampingan tersebut dan hanya menyerahkan sepenuhnya kepada guru lukisnya.
Hal ini dibenarkan ketua Yayasan Autisma Indonesia dr Melly Budhiman. Menurut dia, proses pendampingan tersebut bertujuan memberikan motivasi kepada sang anak dalam mengembangkan karya mereka. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini,melukis bukan sekadar pemuas hobi. Lebih dari itu,melukis berfungsi sebagai terapi untuk melatih motorik si anak.
Kasih sayang serta kesabaran ekstra merupakan pendekatan yang kerap terabaikan dalam pendidikan anak autis di sejumlah klinik terapi. Karena upaya membentuk perilaku positif terhadap mereka tanpa sadar cenderung bernuansa kekerasan, maka anak menjadi trauma, takut mengikuti terapi, atau orangtuanya yang tidak terima.”Bahkan, terkesan pembentukan perilaku pada anak autis seperti mendidik perilaku hewan. Misalnya, menyuruh duduk dengan mata melotot, bentakan, teriakan. Kalau tidak menurut disentil, dijewer, dan tindakan kekerasan lain,” ungkap psikolog anak Dra Psi Hamidah MSi dalam seminar “Pendidikan Anak Autis dengan Pendekatan Humanistik” yang digelar Perhimpunan Autisme Indonesia pada Kongres Nasional Autisme Indonesia I di Jakarta, Sabtu (3/5).
Autisme merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang berat atau luas, dan dapat terjadi pada anak dalam tiga tahun pertama kehidupannya. Penyandang autis memiliki gangguan berkomunikasi, interaksi sosial, serta aktivitas dan minat yang terbatas serta berulang-ulang (repetitif). Gejalanya misalnya, anak tidak bisa bicara atau terlambat bicara, bicara dengan bahasa yang tidak dimengerti, tidak mau kontak mata, tidak mau bermain dengan teman sebaya.
Ada juga yang gemar melakukan aktivitas berulang-ulang tanpa mau diubah, terpukau pada bagian-bagian benda, seperti senang melihat benda berputar, jalan berjinjit, menatapi telapak tangan, serta berputar-putar. Hal tersebut membuat anak autis seperti hidup pada dunianya sendiri.Metode yang sering diterapkan untuk membentuk perilaku positif pada anak autis, yaitu Applied Behavior Analysis (ABA) atau metode bivavioristik yang dikenalkan Prof Dr Lovaas di Amerika Serikat. Metode bertujuan membentuk atau menguatkan perilaku positif anak autis dan mereduksi perilaku negatifnya. Namun, pada pelaksanaannya tidak jarang terapis menerapkannya dengan cara-cara yang relatif keras.”Memang benar harus tegas dan konsisten. Tetapi juga harus telaten, sabar, dan penuh kasih sayang. Prinsipnya mengajarkan dengan perasaan. Metode ABA sebenarnya tidak keras seperti itu. Dengan pendekatan lebih manusiawi, kita bisa membentuk perilaku positif pada anak autis,” kata Hamidah.
Menurut dia, apa yang diajarkan terapis harus dilanjutkan orangtua di rumah. Tanpa peran orangtua itu bisa sia-sia. “Waktu di tempat terapi paling hanya empat jam. Sisanya ketelatenan dan kesabaran orangtua sangat amat penting demi kesembuhan dan perkembangan si anak,” tegas Hamidah.
Namun, sejauh yang diketahuinya biaya terapi di berbagai klinik terapi di Indonesia masih relatif mahal sehingga hanya mampu menjangkau kalangan mampu.
READ MORE - Penderita Autis, Pendidikan serta Penanganan

World AIDS Day: ZERO HIV, Discrimination and Related Deaths

As of 2010 there are more than 34 Million of reported HIV (human immunodeficiency virus) cases globallyand 7,684 of that are from the Philippines with new cases of 253 as of September 2011. Most of them are coming from the bracket of young adults up to 30 years of age that had unsafe penetrative sexual intercourse or sharing of infected syringe. But the dilemma is that not all undergo HIV screening to be check if infected or not, and there’s possibility that the number might be higher and some of them are not aware that they are infectedand maybe passing the virus to others.
Today we celebrate World AIDS Day,  its not actually a festivity but a reminder to each one of us the sense of responsibility and understanding toward the virus and those who are infected with it. Be an activist, this is the call and challenge of UNAIDS (Joint United NationsProgramme on HIV/AIDS) to each one of us to be aware and responsible enough toward the issue of HIV in our respective countries. It also encourages us to pass the information online, to our friends, family members and community for them to know and to understand the concern on AIDS and eradicate discrimination with people living with HIV.
For others to know, the virus can be passed in three ways: unprotected penetrative sexual intercourse infected blood transfusion and infected mother to child. It is very important to use proper protection and testing for everyone to know if they are infected or not and to have that sense of responsibility in each one of us.
Zero HIV, discrimination and related deaths, this is the message of World AIDS Day according to UNAIDS. In their 2011 political declaration on HIV/AIDS their targets are:
  1. Reduce Sexual Transmission
  2. Prevent HIV among drug users
  3. Eliminate new HIV infection among children
  4. 15 Million accessing treatment
  5. Avoid tuberculosis deaths
  6. Close the resource gap
  7. Eliminate Gender Inequality
  8. Eliminate Stigma and Discrimination
  9. Eliminate Travel Restrictions
  10. Strengthen HIV Integration
As of now there are 49 countries that has restrictions of people living with HIV including Andorra, Jordan, Samoa, Armenia, Kuwait, Saudi Arabia, Aruba,  Lebanon,  Singapore, Australia,  Lithuania,  Slovakia,  Bahrain, Malaysia, Solomon Islands, Belarus, Marshall Islands,  Sudan, Belize,  Mauritius,  Syrian Arab Republic,  Brunei Darussalam, Mongolia, Taiwan, China, Comoros, New Zealand, Tajikistan, Cuba,  Nicaragua,  Tonga, Cyprus, Oman, Turkmenistan, Democratic People’s Republic of Korea, Papua New Guinea, Turks and Caicos Islands, Dominican Republic, Paraguay, United Arab Emirates, Egypt, Qatar, Uzbekistan, Fiji,  Republic of Korea, Yemen, Iraq,  Republic of Moldova, Israel and Russian Federation. Still everyone is not giving up on making these countries open their doors and minds to the people living with HIV and give them equal respect and dignity as a person.
The battle on HIV/AIDS doesn’t begin or stop on World AIDS Day. Everyday there are 6-7 new cases and we have a part off stopping the spread of the virus. We had the power to spread the information online and other platforms to let the un-reach be reached with the right information and awareness. Aside from that we are also challenged to understand and love the people with HIV and stop discrimination in all forms. Together we can combat the virus.
READ MORE - World AIDS Day: ZERO HIV, Discrimination and Related Deaths